Kamis, 22 Agustus 2013

Buku Lama

Written by Unknown


Luke berjalan menjauh sambil memperhatikan Tera dan Jo. Entah kenapa keberadaan mereka menarik perhatiannya. Ia teringat saat memergoki Tera membaca tadi. Pikirannya sedikit tertuju ke rasa penasarannya sejak tadi. Jangan-jangan ia membaca buku itu..

"Ah.." kata J pelan saat tidak sengaja menabrak Luke dari belakang.


"Maaf..aku sedikit kesulitan mengontrol tubuh J." kata J lagi sambil menunjuk helm di kepalanya. Luke hanya menatapnya bingung.

"Ini aku Shinji.." kata J lagi sambil berjalan dengan kikuk melewati Luke. Di belakangnya ada Helena yang mengikuti J sambil membaca buku setengah tdak perduli tetapi siap untuk menolong jika kondisi J memburuk. Luke hanya tersenyum melihatnya. Ia lalu melanjutkan langkahnya dengan terburu-buru menuju kamar.

Dr. Greg berada di sana. Tertidur dengan wajah tuanya. Saat itu Luke baru tersadar kalau ayahnya ini juga manusia biasa, ia juga butuh tidur. Kebiasaan dan keuletan ayahnya terhadap eksperimen membuatnya jarang sekali tidur sehingga orang-orang di sekitarnya terbiasa dengan gagasan bahwa dr. Greg tidak butuh tidur atau melakukan hal lainnya selain bereksperimen, belajar dan menyelesaikan laporanya.

Luke menatap ayahnya lembut. Kerutan-kerutan dan garis wajahnya terlihat jelas sekarang. Rambutnya tipis dan putih. Ia tidak menyadari semua ini sebelumnya. Luke menatap dirinya sendiri di kaca dalam kamar itu. Ia juga telah terlihat menua. Tidak berada di bawah sinar matahari makin membuatnya lemah. Tetapi sekarang sulit untuk berdiri di padang rumput terbuka menikmati matahari tanpa harus didekati oleh para mayat hidup di luar sana. Kalaupun berteleportasi itu hanya akan mengurangi tenaganya dan membuat semuanya sia-sia.

Luke menghela napasnya kasar lalu membungkuk membuka lemari buku kecil di kamar. Luke mengambil sebuah buku. Buku lama yg sering dibacakan ibunya saat ia kecil dan diberikan padanya dihari kematiannya.

Share on:

0 testimoni :

Posting Komentar