Jumat, 05 Juli 2013

dr. Greg

Written by Unknown


Hujan terus turun sejak tadi. Air memercik membasahi sepatu Helena. "Sial!" bisiknya saat tidak sengaja menginjak genangan air di jalan sempit itu. Helena memandang J, temannya yang ia kenal sudah sangat lama dan sangat akrab. Helena terlalu terbiasa memanggilnya  J hingga tanpa sadar nama aslinya terlupakan sedikit demi sedikit. J berjalan sedikit di depannya.

"Pelan-pelan J.." seru Helena sedikit mendengking. Ia segera berdehem sedikit malu dengan nada suaranya. J tidak menjawab, sepertinya pikirannya terlalu sibuk memikirkan apa yang dilihatnya tadi. Helena menghembuskan napasnya dengan sedikit kesal. Uap keluar dari mulutnya karena cuaca dingin yang secara aneh muncul belakangan ini. Perlahan-lahan pikiran Helena terbawa ke rasa penasarannya terhadap apa yang dilihat J tadi.


"dr. Greg!" seru J mengaburkan lamunan Helena


dr. Greg melambai dari depan pintu gerbang rumahnya. Pakaiannya berwarna kelabu senada dengan pagar rumahnya yang dengan kokoh  mengelilingi rumahnya. Pagar itu terbuat dari batu yang dulunya terlihat amat membanggakan, namun sekarang terlihat sedikit menjijikan karena lumut memenuhi setiap sela di pagar itu. Rumah dr. Greg memang sedikit "unik" dibanding dengan rumah-rumah di sekitarnya. Atau boleh dikatakan rumah di sekitarnya, karena memang hanya ada satu buah rumah di sekitar rumah dr. Greg. Rumah itu juga milik dr. Greg. Tak ada yang tahu isi dari rumah itu karena sudah lama rumah itu ditutup rapat-rapat oleh dr. Greg dan karena alasan kesopanan tidak ada yang berani bertanya ada apa dengan rumah itu pada dr. Greg.

Helena dan J berjalan semakin dekat dengan rumah tua itu. Daun-daun kering di sekitar rumah itu semakin membuat suasana terlihat kelam. dr. Greg tersenyum saat J menyalaminya. Keriput di wajahnya terlihat jelas saat ia tersenyum. Rambutnya yang putih dan tipis tertata kebelakang dengan rapih. Helena melambai sambil tersenyum saat berpapasan dengan mata dr. Greg yang terlihat tua, buram dan secara mengejutkan hangat dan ramah. Mereka masuk ke dalam rumah itu. Di dalam terasa lebih hangat dan nyaman. Walaupun dari luar rumah itu terlihat mengerikan, tetapi di dalam rumah itu terasa nyaman, bersih dan terawat

"Jadi apa yang bisa saya bantu?" kata dr. Greg sambil duduk di kursi goyangnya yang terlihat nyaman.

Share on:

0 testimoni :

Posting Komentar