Jumat, 12 Juli 2013

Kembali

Written by Unknown


Helena masih merasakan nyeri di dengkulnya akibat jatuh menghindari makhluk tadi. J berdiri di depannya, menatap kaku dr. Greg. Pandangannya masih terhalang oleh tubuh J. Ia tidak ingin melihat mayat dr. Greg jadi ia memutuskan untuk tetap berdiri di belakang J. Lagipula apa yang ia harapkan. Tidak ada lagi yang dapat dilihat selain tubuh orang tua kaku dengan kepala yang meledak. Tapi, keheningan ini membuat Helena tidak nyaman. Ia maju dan berdiri di samping J. Helena menatap seorang pria di samping dr. Greg.


"Luke?" kata Helena tanpa berpikir. Ia menatap pria bermantel itu dengan tatapan penuh pertanyaan.

"Oh, kau gadis kecil yang kutemui dulu itu kan?" Luke mengangkat topinya lalu tersenyum. Salah satu tangannya memakai sarung tangan hitam. Helena ingat dulu tangan kiri Luke pernah terluka parah.

"Ya.." kata Helena sambil maju melihat luka dr. Greg. Lukanya tidak dalam. Hanya goresan di pipi.

J hanya mengangguk saat melihat Luke dan Helena. Beberapa hari yang lalu, sebelum semua pengelihatannya menjadi parah, Helena telah bercerita tentang pertemuannya dengan Luke.

dr. Greg  masih duduk di kursinya. Memandang Luke dengan tidak percaya. dr. Greg lalu bangkit dan menampar Luke keras-keras.

"Kau kembali!" katanya seraya memeluk Luke. Anaknya yang ia sayang. Tubuh dr.Greg jauh lebih pendek dibandingkan Luke. Luke hanya memeluk ayahnya sambil tersenyum.


Helena dan J menjauh dari nostalgia ayah-anak itu.
"Huuuh false alarm" kata Helena tersenyum sambil menghembuskan napas.

J mengangkat pundaknya sambil tersenyum. Ia melihat dengkul Helena yang terluka.
"Kau baik-baik saja?" katanya sambil berjongkok melihat luka Helena.

"Ya aku baik-baik saja.." Helena duduk di salah satu bangku di laboratorium.

"..terima kasih J" lanjutnya sambil menatap lukanya.

"Untuk apa?" jawab J lembut, tersenyum menatap Helena.

Oh tidak! apa yang aku lakukan?. Kata J dalm hati. Ia menatap bibir Helena yang mungil. Memori tentang malam itu kembali muncul. Ah.. kata J lega dalam hati saat Helena menoleh menatap sesuatu.

"Ehem..tolong nyalakan TV nya J" kata Helena sambil menoleh. Entah kenapa tatapan J membuat jantung Helena berdetak cepat.

J bangkit dan mengambil remote TV dari meja. Sebuah berita muncul di TV. Berita tentang Shinji. Helena merebut remote dari tangan J dan mengganti ke saluran TV lainnya. Semua saluran sedang sibuk memberitakan isu ini. Wabah, rabies, virus dan banyak istilah-istilah lainnya di sebut-sebut.

"Uh.. dr. Greg, Luke sepertinya kalian harus me..." di tengah-tengah seruannya J menunduk dan mulai bergetar. Helena memegang lengan J dan membantunya duduk. dr. Greg dan Luke berlari mendekati mereka..

Share on:

0 testimoni :

Posting Komentar