Sabtu, 20 Juli 2013

Bangun

Written by Unknown


Shinji membuka matanya. Perlahan-lahan berharap tidak bangun di tubuhnya sendiri. Ia duduk lalu merasakan berat di kepalanya. Sebuah helm besar bertengger di kepalanya, dengan sedikit bersemangat ia melepaskan helm itu. hahahah suara napasnya cepat bersemangat. Ia melihat telapak tangannya lalu punggung tangannya bergantian. Ia lalu merasakan jantungnya berdegup dengan irama yang menenangkan, dug dug dug. Hebat! pikirnya. Walaupun sedikit aneh rasanya berada di tubuh orang lain.


Dari ruangan lain, masuk dr. Greg sambil meneriakan sesuatu dengan girang. Ayah angkatnya terlihat sangat tua sekarang. Shinji tersenyum lebar-lebar saat dr. Greg masuk. Di belakang dr. Greg Luke dan seorang gadis masuk. Namanya Helena kalau tidak salah. Sadar ia sedang diperhatikan oleh Helena cepat-cepat ia mengubah ekspresinya agar tidak mencurigakan... dan sedikit keren. Diam-diam ia menyukai gadis ini.


Luke dan dr. Greg duduk di sampingnya. Dengan sabar ia menunggu Helena untuk duduk didekatnya juga, tapi gadis itu malah membawa helm tadi dan pergi dengan cepat. Shinji sedikit melenguh kecewa lalu menghadapkan wajahnya ke arah dr. Greg.

"Papa Greg!" katanya riang. Ekspresi dr. Greg berubah seketika, sedikit bingung.

"Ini aku Shinji" lanjutnya sambil menepuk dadanya sendiri. Luke dan dr. Greg hanya memperlihatkan wajah penuh pertanyaan.

"J dan aku bertemu dalam ruangan di pikiranku..emm, singkatnya kita bertukar pikiran untuk sementara." katanya lagi.

"Bagaimana bisa?" kata dr. Greg dengan tertarik.

"Rumit untuk dijelaskan dan kita tidak punya banyak waktu. Bagaimana kabarmu sekarang?" kata Shinji riang.

"Dunia akan hancur dan aku bertambah tua, ya kabarku baik-baik saja sepertinya.." jawab dr. Greg santai. Shinji hanya tersenyum sambil mengangguk angguk. dr. Greg menepuk pundak Shinji berusaha mengekspresikan rindunya.

Di sisi lain Luke memeriksa nadi dan tanda vitalnya. Sepertinya semua normal.  Ia mendengarkan percakapan ayahnya dan Shinji, sulit dipercaya. Tetapi satu-satunya orang yang memanggil Greg dengan sebutan papa hanyalah Shinji. Pandangannya berkeliling sebentar menuju kaca tembus pandang ke arah Helena. Ia terlihat kesal.

"Hei bicaralah pada Helena, sepertinya ia masih mengira kau adalah J." Kata Luke sambil lalu menuju ruangan lain.

Shinji mengangguk lalu bankit meninggalkan papa Greg. Ia merasa aneh karena tubuh J lebih tinggi dan berisi. Ia berjalan ke ruangan-ruangan lain mencari Helena. Ingin menjelaskan pertukarannya dengan J. Di pojok koridor ia menemukan kamar tempat Helena berbaring. Hanya dengan melihat Helena sesuatu bangkit dalam otak Shinji. Memori-memori saat J dan Helena bersama tiba-tiba muncul begitu saja. Memperkuat rasa sukanya dengan Helena.

"Hei" katanya sedikit canggung.

"Apa" jawab Helena terdengar galak.

Entah kenapa Shinji duduk di samping Helena dan mulai membelai rambutnya. Sepertinya tubuh J yang telah lama menahan emosi dan rasa sayang J pada Helena bergerak  otomatis dipicu oleh rasa suka Shinji pada Helena. " Hentikan!" pikir Shinji berusaha mengambil alih tubuh J. Tetapi bukannya berjenti tubuh J malah terus mengelus pipi Helena. Shinji lalu mengatakan sesuatu yang sangat bodoh dan amat ia sesali.

"Kau tahu..kau sangat cantik"
Aaaaaaa kenapa aku mengatakan ituuuu, pikir Shinji sesaat setelah mengatakan hal bodoh itu. Merasa harga dirinya telah sedikit hilang ia mencoba berpura-pura menjadi J saat Helena bertanya siapa dirinya. Sayangnya itu tidak berhasil. Tubuh Helena yang terlihat kecil dan rapuh ternyata memiliki kekuatan yang cukup untuk membuatnya mengaku.

Helena melepaskan puntirannya saat Shinji mengatakan namanya. Ia menyernyitkan matanya lalu menampar pipi J. Tepat saat J kembali ke tubuhnya.

"Aaaaah" kata J keras.  "..ada apa ini?" tanyanya sambil melihat Helena.

"J?" kata Helena kebingungan. " Ups, maaf" kata Helena sambil tersenyum, senang temannya sudah kembali.

Share on:

0 testimoni :

Posting Komentar