Jumat, 19 Juli 2013

Sepi

Written by Unknown


"Kau setuju?"

"hm.." J mencoba membuat keputusan

"tenang saja aku akan kembali, ini tidak akan lama." Shinji terenyum meyakinkan J

"gelombang ini tidak akan lama bertahan. Karena dua fikiranlah yang mengaturnya. Sekarang tekan konsol itu." Shinji meletakan tangan J diatas sinar hologram yang diciptakan olehnya di dalam fikirannya sendiri, dan kemudian tangannya juga. Ia bersemangat sekali untuk ini.


"tapi, bagaimana kau.." J dengan rasa ingin tahunya

"Kau tahu.. kau bisa menciptakan segalanya disini, tapi kau juga akan cepat mati. Konsol itu menghubungkan dua gelombang otak kita. Jadi aku akan menggunakan fikiranmu sebagai loncatan untuk mencapai tubuhmu. Konsol itu jugalah yang memberi otoritas yang setingkat untuk kita."

"mati?"

"Ya. Aku membatasi fikiranku sebatas ruangan ini. Semenjak mereka datang aku tidak banyak melakukan sesuatu disini..agar bertahan hidup."

Proses sinkronisasi otak J dan Shinji hampir selesai, dan J mulai mengerti apa yang telah dikatakan Shinji. Ia tahu persis bagaimana rasanya kehilangan. Jadi ia memberi sedikit kesempatan itu untuk Shinji.

"Baiklah J terimakasih karena telah memberi kesempatan ini. Aku harap kau tidak membuat sesuatu yang 'gaduh' disini. Aku sudah tidak sabar melihat Papa Greg lagi. Jika kau butuh sesuatu atau menginginkan tubuhmu kembali, kau hanya harus..."

Tiba tiba Shinji menghilang di hadapan J.

"Harus apa?? Oh, ayolah" merunduk kesal

Kini ruangan itu jadi tidak bersuara sama sekali. Kesepian mulai merasuki J. Ia duduk dan mulai teringat tentang masa lalunya. Jauh sebelum menemukan teman seperti Helena, J telah banyak mengalami sesuatu yang buruk. Dahulu sebelum ibu J meninggal, semua baik baik saja. Setiap hari J membantu ibunya membawa tripod kamera dan menjelajah alam. Sesekali J membantu ayahnya mengurusi kebun. J sangat suka melakukan keduanya, karena hari harinya tidak pernah kesepian oleh canda-tawa dua sosok manusia baik di sisinya. Tidak jelas apa yang dirasakan J ketika mengingat ini. Semuanya bercampur antara sedih, rindu, kecewa, dan marah. Satu hal yang sangat disesali ketika persemayaman ibunya, ayahnya tidak pernah mengatakan yang jelas kepada J mengapa ibunya meninggal, ia hanya marah dan memecahkan bingkai bingkai foto milik ibunya. Semenjak hari itu ayah J mabuk-mabukan dan tidak pernah menghiraukan J, begitu juga J kepada ayahnya.

Ia beranjak dan berkeliling di ruangan itu. Memegangi dinding dan merasakan setiap tekstur tembok itu, sambil membalas rasa ingin tahunya bagaimana nyatanya dunia ini. Tempat itu sangat gelap. Ia teringat kata kata Shinji tadi.. kau bisa menciptakan segalanya disini. J mencoba untuk tidak membuat hal yang dapat memicu orang orang itu tahu keberadaannya. Tapi ia ingin sedikit mencobanya. Lalu ia mencoba memikirkan sebuah lampu di ruangan itu. Ruangan menjadi terang seketika. Ia memegangi lampu indah yang ada di hadapannya. Mengagumi fikirannya yang tak terbatas. Ia tersenyum dan mulai mengakui tempat ini.

J mendekat ke arah pintu itu. Sesuatu yang ramai terdengar sangat kecil dari balik sana. Seperti suara suara orang meminta tolong. Ada bom dan tembakan tembakan perang, juga seperti mesin robot. Mengeras dan seperti mendekat ke arahnya. Ada geduran kecil dibalik tembok yang tebal ini. Hampir sama seperti yang pernah ia alami pada penglihatan seorang pria waktu itu. Lalu ia cepat cepat melenyapkan lampu itu. Geduran itu hilang. 'Hampir saja' kata J. Ia menjadi paranoid dan ingin segera kembali ke badannya. Ia memikirkan sesuatu untuk pergi dari sini. Ia mencoba memejamkan mata dan mulai memikirkan rumah Greg. 'Sial! Tidak berhasil'. Ia mencoba sekali lagi dan juga tidak berhasil. 'Ah awas kau Shinji'. 

J mulai frustasi dan terdiam. Sejenak ia memperhatikan titik kecil pada ruang gelap itu, persis di tempat Shinji dan J tadi berdiri. Berkelip-kelip redup seperti pada gelang pemberian Greg. Ia mencoba menyentuhnya. Lalu suatu tampilan konsol hologram muncul seperti sebelum Shinji pergi. J melihat waktu berjalan mundur masih sekitar 40 menit lagi. Kemudian ia menghentikan proses switch ini. Shinji pun muncul kemudian.

Share on:

0 testimoni :

Posting Komentar