Kamis, 11 Juli 2013

Seorang Pria

Written by Unknown


Sementara itu yang ada di pikiran pria tua ini adalah sebuah penyesalan. Sesaat jika Shinji tidak bergerak dan tangan Greg tidak kaku untuk menekan pelatuknya, mungkin Ia tidak akan pernah lagi melihat Shinji 'hidup'. Sekarang ia hanya tinggal pasrah. Semuanya kini telah pergi dari hidupnya, termasuk Luke anaknya.

"Ibu Luke menitipkan sesuatu padaku. Anak yang begitu berharga. Hanya ia satu-satunya sisa cinta kami yang masih nyata. Namun semuanya telah pergi sekarang ini" 

Terlihat J dan Helena tercengang dan juga iba. Empat tahun sudah Luke pergi dan tidak kembali. Entah tidak ada alasan yang jelas untuk dipahami mengapa Luke pergi setelah kejadian itu. Greg mengambil sebuah buku album mereka. Luke umur 3 tahun digendong dengan ibunya, Greg mengangkat Luke keudara, membuka setiap lembaran buku itu.

"Kini sudah tidak gunanya lagi semua ini"

Tetesan mata Greg terjatuh di atas lembaran lembaran kenangan di tangannya. Ia beranjak dari meja itu dan memasuki ruangan Shinji. Terlihat semua peralatan yang ada di ruangan itu berantakan. Ada beberapa tetes darah tidak segar dan sedikit bau busuk. Kotoran di kaca menutupi sedikit pandangan J dan Helena yang masih terpaku pada orang tua itu, mengawasi setiap gerakan Greg kemana arah ia berjalan. Kata kata Greg barusan sungguh menghipnotis mereka. Greg mengambil pistol yang terjatuh tadi dan sedikit memutar mutarnya heran. Sepertinya ia tidak percaya dengan hal yang dialaminya tadi. Sementara itu J dan Helena berbicara tak jelas dari luar kaca. Greg berdiri memandangi mereka sejenak dan tersenyum, lalu berbalik membelakangi mereka. Ia kemudian mengangkat pistol itu tepat dia atas kepalanya.Orang tua itu sudah siap menarik pelatuknya. J melihat sedikit gerakan bodohnya itu.  

Door!!

"Greg!!" J berteriak dan berlari lemas kearah Greg.

"Tidak tidak kau sungguh bodoh Greg, tidak" pikiran J kini runyam dalam langkahnya kepada Greg, ia juga meneteskan mata. Kejadian ini sungguh cepat. Membuat mereka gila. Helena hanya diam terhening, ia menangis keras keras, melihat orang mati di depannya.

J bergetar lemas memasuki ruangan itu. Matanya langsung ke arah lantai. Tiba tiba tangisannya terhenti. Dengan terkejut ia melihat seorang pria bermantel memegangi tangan Greg yang berpistol. Peluru menyerempet pipi Greg. Greg masih bergerak-gerak kesakitan. Ia sungguh berpikir dirinya sudah mati. Mereka semua terdiam. Pria itu menoleh setengah kearah J.

Share on:

0 testimoni :

Posting Komentar