Selasa, 09 Juli 2013

Hujan

Written by Unknown


Udara pagi di rumah Helena yang dingin, membekukan nafas J. Ia pun membuka mata dan keluar dari selimutnya itu. Di luar sedang hujan rupanya. Kepalanya masih berat mengingat tidurnya yang hanya sebentar membuatnya terdiam kosong di atas kursi. Ia mengulang lagi kata kata Greg semalam sebelum kontraksi terakhir. Aku harap kau bisa datang besok untuk melihat temuan ini, kurasa ini kabar yang bisa sedikit membuat kita semua tenang. Tampaknya Greg terlihat senang sekali. Ia menjelaskan kepada J bahwa anggapan Helena benar. Aku menafsirkan hal yang sama. Melihat pergerakan pola dari tiap kode tersebut dengan mencocokan apa yang Shinji dan kau telah lihat, itu adalah sebuah koordinat! Aku tidak sabar merekam hal yang lain lagi J. Hujan ini meresonansi fikiran J lebih baik. Kepala J jadi terlihat lebih dingin dan tenang. J beranjak dari tempat empuk itu. Ia menemui Helena yang sedang berada di ruangannya. 


"Hai.." kata J

"Sudah bangun kau rupanya. Pagi J"senyumnya sambil sibuk menulis sesuatu

"Pagi. Apa yang kau kerjakan?"

"Membuat morphologi tumbuhan. Aku sangat suka pelajaran ini. Beberapa tumbuhan dipercaya dapat meregenerasi sel yang mati."

Pelayannya datang membawakan minuman hangat.

"Terimakasih Fi. Masih banyak misteri yang belum terungkap dari hal ini J."

J melihat gelang di tangan Helena berkelip kelip. Juga miliknya. J langsung menjawabnya. Helena berhenti menulis.

"J, Shinji kabur!"

Helena melipat bukunya. Tanpa menjawab ataupun terenga-enga, J dan Helena langsung bergegas pergi. Tiba dirumah Greg. Keadaan tampak sepi. Di luar pun matahari bersembunyi. J mengetuk pintu Greg tidak kunjung keluar. Helena mencari kesisi yang lain hingga hujan membasahi jasnya.
Helena melihat sesuatu bergerak dari balik pohon pohon dekat rumah Greg. Terdengar suara kuda yang gelisah seperti dikejar kejar sesuatu. J sedang mencoba menghubungi Greg dengan gelang hologramnya. Greg tidak kunjung menjawabnya juga.

"Aaaaaaa" suara Helena dari jauh

Sesosok makhluk mencoba menghantam Helena dan membentur dinding-dinding rumah Greg dengan sangat kuat. J berlari bergegas dan membatalkan panggilannya. Tekanan makhluk itu membuat sedikit dari butiran pasir keluar dari tembok rumah Greg itu. Helena berhasil menghindar dan J pun datang tepat waktu, Ia langsung memeluk Helena. Makhluk itu mencoba kembali menyerang mereka. Saat meloncat kearah mereka, J menendang tepat kepala makluk itu. Mereka sama sama terpental. J segera ke pintu depan rumah Greg dan mendobrak masuk.

"Ambil sesuatu!", J menyuruh Helena mencoba mencari barang yang dapat menahan pintu itu dari makhluk tadi.

Di depan Helena tepat sekali ada sebuah jam kuno. J menyuruh Helena menahan pintu untuk sesaat sambil ia menyandarkan jam kuno tersebut. Makhluk itu terus mengedor-gedor pintu. Helena melihat seekor kuda sekarat dari balik jendela, lehernya hampir putus, buruk sekali. Dubrakan makhluk itu makin keras. J mendorong sebuah piano tua. Kali ini mungkin cukup kuat untuk menahan makhluk itu.

"Pergi kau makhluk sialan !!" J berteriak emosi mencoba mengatasi ketakutannya

Makhluk itu berhenti mencoba masuk. Helena langsung menangis memeluk J dari belakang. J pun menggandeng tangan Helena dan mencoba masuk ke ruangan Greg dengan perlahan. Lantai rumah Greg basah dan berantakan. Cahaya lampu menerangi sepanjang koridor saat menuju ruangan Greg. Keadaan yang tadi sangat gusar kini sangat sunyi. Lengan J merasakan detakan jantung Helena. Ia mengelus lembut tangan Helena untuk menenangkan. Di dekat sebuah lemari J menemukan seseorang duduk menyampingi mereka. Itu Greg yang sedang duduk bertelanjang dan basah kuyup. Ia terlihat seperti ilmuan bodoh yang penuh penyesalan. Helena membubuhinya sebuah kain di atas meja di dekatnya.

"Apa yang kau lakukan?!" teriak J

Helena sibuk melihat keseluruh ruangan, mencoba mencari tahu apa yang telah terjadi. Di sebuah ruangan kecil yang terlihat sangat terisolasi ada tetesan air di lantainya. Ia mencoba masuk ke sana. Itu ruangan sterilisasi. Greg seperti baru saja keluar dari ruangan itu.

"Shinji menyerangku.. dan kabur" sesal Greg

Suara hujan tak terdengar dalam ruangan itu. Sangat sunyi. J memandangi ruangan Shinji yang kosong. Helena mencoba menenangkan orang tua malang itu. Ruangan di sisi luar berantakan sekali. Sepertinya ia tidak apa apa. Helena memberitahu Greg kejadian aneh di luar tadi. Greg terkejut dan seperti penasaran.

"itu Shinji! berarti ia belum jauh dari sini"

"sungguh itu Shinji? aku rasa ia telah banyak berubah. Dia makin tidak mirip Shinji" jawab J

Greg menyuruh J dan Helena ikut mensterilisasikan tubuhnya. Greg ingin segera mencari Shinji namun Helena melarangnya karena diluar sangat berbahaya, hujan juga dapat memperburuk keadaan.

Usai bersih bersih mereka bergegas ke ruangan Laboratorium Greg. Di sana mereka dapat mengontrol semua ruangan, termasuk suhu, getaran, radiasi dan visual. Di ruangan kecil itu banyak tersimpan kenangan kenangan masa lalu Greg. Banyak buku album, bola basket, baju anggar dan komputer kecil untuk gamer. Pasti itu milik Shinji. Terlihat Greg sedang melihat dan mengusap sebuah foto sambil menunggu proses data yang ingin ia tunjukan kepada J selesai. Foto itu adalah foto Luke kecil.

"ia sangat mirip sekali dengan ibunya" ujar orang tua itu.

"jadi Luke adalah.." kata J sebelum akhirnya Greg menjawab

Share on:

0 testimoni :

Posting Komentar