Sabtu, 13 Juli 2013

Terhubung

Written by Unknown


Langit terlihat kelabu hari itu. Awan-awan hitam memenuhi langit siap  untuk menghujani daratan di bawahnya. Dari matanya Shinji melihat perutnya yang menggembung. Penuh dengan daging manusia yang baru saja ia santap. Shinji merasa muak akan dirinya. Sekarang ia merasakan sedang duduk di suatu gang gelap. Tembok tempat ia bersandar dipenuhi lumut dan dinding di depannya berwarna-warni dipenuhi gambar grafiti. Dari ujung gang tepat menuju jalanan, banyak terdengar teriakan. Orang-orang berlari memasuki gang itu lalu berbalik dan berlari terbirit-birit. Sesuatu yang dulunya merupakan manusia berjalan melewati gang itu.
Beberapa berjalan pelan dengan perut yang menggembung tidak wajar. Beberapa masih berlari-lari mengejar orang yang berkeliaran di jalan. Suara sirine terdengar dari jauh. Tembakan demi tembakan bersahutan. Orang-orang mati bangkit kembali. Mayat-mayat orang yang putus asa dan bunuh diri di jarah oreh makhluk-makhluk itu.

'Oh tidak apa yang telah kulakukan..'kata Shinji dalam hati. Tubuhnya yang tak terkendali duduk terkulai di gang. Terlihat puas dengan keadaan sekitarnya. Perasaan Shinji antara takut dan tidak takut. Ia merasa aman karena ialah yang memulai hal ini, bukan..bukan dirinya tapi tubuhnya. Tapi di sisi lain ia amat takut. Jauh di dalam hati dan akalnya ia takut. Di tengah lenguhan dan erangannya Shinji bangkit dan berjalan ke ujung gang yang buntu. Seekor kucing keluar dari kotak sampah besar di ujung gang itu. Akal Shinji yang tidak bisa mengontrol gerak tubuhnya menjerit-jerit saat ia melihat tangannya meraih kucing hitam itu lalu mulai mencabik-cabiknya dan mulai memakannya seperti camilan. Shinji lalu menyeret tubuhnya ke samping kotak sampah dan mulai duduk diam dan lemas seperti orang bodoh. Akal Shinji mulai berpikir kalau dirinya sedang tidur, walaupun matanya terbuka lebar.

Shinji merasa mungkin ini kesempatannya. Mungkin saat makhluk yang mengambil alih tubuhnya ini tidur ia dapat kembali menggerakan tubuhnya.

'Uuuuuuurgggghhh!' Shinji menjerit di dalam hatinya, ia mencoba lagi dengan tekad yang lebih kuat. Kepalanya sakit tetapi tubuhnya tidak berbuat apa-apa. 'Baiklah nanti akan kucoba lagi..' pikir Shinji..

Kepala Shinji berdenyut-denyut. Tiba-tiba situasi berubah. Ia melihat ruangan lab dr. Greg!. Sebuah TV sedang memberitakan sesuatu. Luke ada di sana! dan seorang gadis cantik juga ada di sana. Ia mengenal gadis ini mengingat bahwa sebelumnya ia ingin memakannya.
Untuk sesaat Shinji menatap gadis itu agak lama. Ia amat cantik, bahkan dengan wajahnya yang khawatir. Entah kenapa Shinji amat menyukainya. Rambut hitam ikalnya, matanya yang besar..bibir mungilnya. Caranya melipat tangan sambil menatap layar televisi..

"Si...Siapa kau?" sebuah suara tiba-tiba muncul lemah, sepeti suara radio yang mencari-cari saluran yang pas.
"Sh..sh..shinji.." jawab Shinji dalam hatinya sedikit ragu-ragu..
"Shinji!!" suara itu tidak terdengar terkejut, seperti orang memanggil-manggil saat pertanyaannya tidak di jawab.

Lalu suasana kembali kacau. Seperti bangun dari mimpi, Shinji kembali melihat orang-orang berlarian di ujung gang.


J mengerjapkan matanya. Sesaat yang lalu ia sedang merunduk. Tiba-tiba ia menoleh tanpa ia inginkan. Suara napas seseorang ada dalam kepalanya. Sejernih dan sejelas suara televisi. Ia mulai bertanya-tanya siapa kau dalam hati berulang-ulang. Setelah mengulangi berkali-kali pertanyaannya akhirnya di jawab..Shinji.

"Shinji bagaimana kau bisa ada di kepalaku?" tanya J langsung dengan nada terkejut..tidak ada jawaban.. J mencoba lagi dan lagi sambil terus menerus menjeritkan nama Shinji. Lalu sepeti refleks tangan J memukul kepalanya, tanda perintah otak J kembali pada dirinya. Saat Shinji sudah hilang..

Share on:

0 testimoni :

Posting Komentar